Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ( Karangan Tere Liye )
Kemarin sore aku mulai membaca buku
karangan Tere Liye yang lain. Ini adalah buku ketiganya yang aku baca setelah
"Hafalan shalat Delisa" dan "Sunset bersama Rosie". Judul
bukunya ini yaitu "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin".
Membaca judul ini awalnya membuat aku sangat tertarik dan juga penasaran akan
seperti apa isinya. Apalagi aku juga sering membaca penggalan kalimat yang ada
dalam novel ini yang ditulis beberapa orang di media sosialnya.
Kalimatnya begini :
"Orang yang memendam perasaan
sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di
sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal
agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi
mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta"
Ya, memang terkadang saat kita
menyukai seseorang, kita selalu mencari pembenaran bahwa dia juga menyukai
kita, mengumpulkan kejadian-kejadian dan memaksakannya menjadi seperti yang
kita inginkan. Walaupun itu hanya ilusi tapi kita membuatnya menjadi begitu
nyata hingga akhirnya kita harus menelan pil pahit bahwa ternyata itu
benar-benar hanya sebuah ilusi, sebuah kebohongan yang menjerat diri sendiri.
Ketika jatuh cinta, kita tidak lagi bisa membedakan mana simpul yang nyata dan
yang dusta. Kadang simpul yang nyata terlihat seperti dusta dan terkadang pula
simpul yang dusta terlihat seperti benar-benar nyata.
Dan ada satu lagi kalimat yang paling aku sukai :
"Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... Daun
yang tidak pernah membenci angin meski harus terengggutkan dari tangkai
pohonnya" Hal itu semakin membuat aku penasaran. Hanya dalam beberapa jam
saja novel ini selesai aku baca, hebat bukan? Yap, namanya juga penasaran,
nggak heran aku bisa membacanya secepat itu. Apalagi jalan cerita dan bahasanya
enak dibaca, dan ketika membacanya, aku seperti ikut tersedot dalam buku ini,
seperti sedang menyaksikan kejadian ini dengan mata kepalaku sendiri.
Pertama aku tidak mengerti makna
dari kalimat "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin" tapi setiap
halaman demi halaman buku ini aku buka hingga sampailah pada halaman
terakhirnya, aku baru mengerti makna dari kalimat itu. Mungkin juga maknanya
menjadi berbeda dengan apa yang dipahami penulis ataupun pembaca yang lain,
namun manusia memang begitu kan, selalu punya pandangan dan pendapat yang
berbeda dengan manusia lainnya. Karena itulah yang membuat hidup ini menjadi
lebih indah. Tidak monoton hanya hitam dan putih, tapi juga ada banyak warna
lain seperti merah, kuning, hijau, biru, nila, ungu, dan jingga. Cerita ini
menceritakan tentang dua orang kakak beradik yang setiap harinya mengamen dari
satu kendaraan umum ke kendaraan umum lainnya, bermain dengan pekatnya matahari
dan debu jalanan setiap hari. Mereka tinggal bersama ibunya di sebuah rumah
kardus di bantaran kali. Karena tak punya cukup uang untuk membayar sewa
kontrakan, rumah kardus menjadi pilihan terbaik untuk mereka. Kedua kakak
beradik itu pun terpaksa berhenti mengenyam pendidikan karena ketiadaan biaya.
Jangankan untuk sekolah bahkan untuk
makan sehari-haripun susah. Mereka mengamen ke sana kemari hingga larut malam
tanpa mengenakan alas kaki. Bagaimana mungkin mereka bisa memakai alas kaki
jika untuk makan pun mereka tak punya. Hingga suatu hari saat sedang mengamen
di bus, tidak sengaja kaki sang kakak terinjak paku payung yang ada di dalam
bus hingga mengalirlah darah segar dari kakinya yang tidak beralaskan itu. Di
saat semua penumpang bus bersikap acuh dan tak peduli, muncullah tangan seorang
pria berusia dua puluhan mengulurkan sebuah sapu tangan. Dan sejak hari itu
pria itu benar-benar menjadi malaikat bagi keluarga mereka. Bagaimana tidak,
pria itu sangat banyak membantu mereka dan menjadi bagian terpenting dalam
hidup kakak beradik itu. Mulai dari membelikan sepatu untuk mereka supaya bisa
berlari ke sana kemari dengan nyaman, membiayai mereka untuk kembali
bersekolah, memberi uang setiap bulan pada ibu mereka untuk kebutuhan
sehari-hari. Singkat kata, pria itu telah membantu mengatasi kesulitan hidup
mereka.
Mereka yang tadinya hanya bisa tinggal di
rumah kardus tanpa listrik kini sudah bisa menyewa sebuah kontrakan sederhana,
bisa bersekolah dan belajar dengan baik. Mereka juga anak-anak yang cerdas.
Setiap hari pria itu selalu mengunjungi mereka. Hingga suatu hari musibah
menghampiri mereka, ibu yang mereka sayangi ternyata mengidap kanker stadium IV
dan meninggal beberapa hari kemudian. Dari anak-anak yang riang mereka kembali
menjadi anak yang pemurung. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena pria
itu selalu bisa membuat mereka kembali ceria dengan caranya sendiri. Menariknya
adalah sang kakak yang bernama Tania ternyata diam-diam mulai menyukai malaikat
penolong mereka, menyukai pria itu yang bernama Danar. Hingga semakin ia dewasa
rasa cinta itu semakin mekar. Apalagi sejak Danar mengenalkan kekasihnya, Tania
begitu dimakan cemburu. Sepeninggal ibunya, Tania mendapatkan beasiswa
melanjutkan SMP di Singapura. Hingga bertahun-tahun setelahnya, ia juga mendapatkan beasiswa
melanjutkan sampai ke jenjang kuliah di Singapura. Dan ia pun bekerja di sana.
Dia anak yang amat berprestasi. Namun perasaan cintanya pada Danar sudah
terlampau dalam, dia tidak pernah mau membuka hatinya untuk lawan jenis
seumurnya. Dia tidak peduli dengan perbedaan usia 14 tahun antara dia dan
Danar. Dia tidak peduli semuanya karena yang dia tahu bahwa dia mencintai Danar
sepenuh hati.
Endingnya bagaimana? Jangan bayangkan jika buku ini akan
berakhir happy ending seperti buku-buku novel kebanyakan. Mungkin ini juga yang
membuat aku menyukai buku-buku karangan Tere Liye. Karena dia tidak pernah
menjanjikan akhir cerita yang bahagia, akhir cerita yang diinginkan semua orang
dimana pemeran utama pria dan wanita bersatu.
Dia hanya menyuguhkan berdasarkan
realita yang sering terjadi bahwa cinta tak selalu harus memiliki. Mungkin dari
kalimatku itu kalian tahu bahwa mereka pada akhirnya tidak bersama walaupun
setiap potongan teka-teki hidup Tania perlahan-lahan terjawab, ternyata Danar
juga diam-diam menyukainya. Namun sampai akhir cerita ini penulis tidak
mengatakan mengapa Danar kemudian memilih menikahi Ratna, wanita yang tidak dia
cintai.
Hanya saja penulis sempat menuliskan begini:
"Bagi pria, dan itu sama saja
dengan kebanyakan wanita, menikah tidak selalu harus dengan seseorang yang kau
cintai. Menikah adalah pilihan rasional. Berkeluarga untuk lelaki postmodern
seperti dia tidak semata-mata urusan cinta-mencintai..."
Aku juga tak begitu mengerti apa
maksudnya tapi mungkin kurang lebih adalah bahwa orang dewasa memiliki
pemikiran yang jauh lebih luas daripada remaja. Orang dewasa tidak seimpulsif
para remaja yang ketika dia menyukai seseorang maka harus buru-buru diungkapkan.
Orang dewasa walau secinta apapun dia pada seseorang tetapi tetap berpikir
rasional, tidak melulu mengedepankan perasaan. Bisa jadi dalam cerita ini,
Danar memilih menikah dengan wanita lain karena tahu akan perbedaan usianya dan
Tania yang terpaut jauh, mungkin juga ia takut jika ia mengutarakan perasaannya
yang sebenarnya pada Tania akan membuat Tania serba salah atau menganggap harus
membayar utang budi, atau bisa jadi karena ia melihat Tania tumbuh menjadi
gadis yang cantik, pintar, dan dewasa sehingga dia tidak mau merusak
kebahagiaan gadis itu dengan perasaannya.
Mungkin ia ingin Tania bisa
berpasangan dengan orang yang lebih baik darinya di kemudian hari. Atau mungkin
ada ratusan bahkan ribuan alasan lain yang membuatnya bersikap demikian. Namun
itulah orang dewasa dengan sejuta pemikirannya yang pelik dan sulit dimengerti.
Namun lagi-lagi Tere Liye bisa membimbing dan mengajarkanku bahwa cinta tidak
melulu harus memiliki. Dan untuk bahagia maka menikahlah dengan orang yang
benar-benar mencintaimu, jangan menikah dengan orang yang tidak mencintai kita
(para wanita) karena walau diluar kehidupan pernikahan tampak bahagia dan nyata
namun sebenarnya hanya sebuah kamuflase yang mengelabui banyak orang.
Karena pernikahan sekali seumur hidup, bukan masa
pacaran singkat yang apabila sudah bosan maka dengan mudah bisa berkata putus
dan meninggalkan. Maka pikirlah sedewasa dan sebijak mungkin sebelum memutuskan
menikah karena pernikahan ideal bukan seperti pernikahan para selebriti kita
yang baru setahun dua tahun menikah lalu bercerai. Menikah tak semudah itu,
teman. Karena bukan hanya menyatukan dua hati, dua perbedaan, atau mungkin dua
budaya, tapi juga menyatukan dua keluarga, menyatukan dua orang yang tadinya
"aku, kamu" menjadi "kita atau kami".
Pernikahan adalah berharap mendapat sakinah,
mawaddah, dan warahmah. Aib suami menjadi aib istri jadi tidak seenaknya
mengumbar aib suami sendiri pada orang lain. Kekurangan suami juga kekurangan
istri. Jangan hanya mencintai kelebihannya tapi cintai juga kekurangannya.
Pupuklah cinta itu agar mekar setiap hari, jangan hanya mekar setahun, lalu
layu berpuluh tahun kemudian. Buku ini mengajarkan banyak hal bahwa ketika
mencintai seseorang bersikaplah seperti daun, tidak peduli seberapa kencang
angin meluruhkannya, ia merelakan dirinya luruh ke bumi, tak melawan,
mengikhlaskannya, penerimaan yang indah.
bagi yang punya cerita ini atau pembuat cerita ini saya ucapkan terima kasih banyak mohon maaf saya copy paste dan saya maaf tidak menyertakan url nya di karenakan ketika itu saya tidak menyalin url nya. bagi yang ingin melihat website original nya ketikan saja judulnya di atas itu.
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
ReplyDelete-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!