Showing posts with label AGAMA. Show all posts
Showing posts with label AGAMA. Show all posts

Wednesday, 20 April 2016

// // Leave a Comment

Apa itu dajjal " siapa dajjal "dajjal adalah " dajjal apa itu dajjal

           Apa sih itu dajjal ? dajjal itu sudah ada dan seperti apa ? dajjal berbahaya tidak ? okeh baca ajjah yah sumber nya di ambil dari wikepedia sumber paling mengacu kuat yah Di HADDIST.
PERLU DI INGAT : HANYA ALLAH.SWT TUHAN KITA SEMUA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH.SWT YANG HARUS DI IMANI BUKAN HARUS TAPI SUDAH PASTI ALLAH.SWT ADALAH TUHAN KITA SEMUA.







         


    Dajal (bahasa Arab: الدّجّال ad-Dajjāl) adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu.
Kemudian para nabi sebelum Nabi Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajal adalah seorang yang pecak (buta) disalah satu matanya.

             Lafazh ad-Dajjal diambil dari perkataan orang Arab (دَجَلَ الْبَعِيْرَ), maknanya adalah dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya.[5] Makna asal dari kata (الدَّجَلُ) ad-Dajalu adalah mencampuradukkan, dikatakan “دَجَلَ إِذَا لَبِسَ وَمَوَّهَ” maknanya adalah merancukan dan mengaduk-aduk.
Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk mubaalaghah (melebihkan) dengan wazan (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya.[6] Bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara Imam Malik menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ), dan termasuk jama’ taksir.[7]
Kemudian kata Dajjal menjadi kosa kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk "Al Masih Palsu") adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan. Penjelasan ini telah disampaikan oleh Muhammad tentang akan adanya kedatangan Dajal dan para nabi sebelum Muhammad telah mengingatkan kepada kaumnya akan kedatangannya
             Dajal menurut keyakinan para Salafus shalih adalah seorang anak Adam, ia bukan dari golongan jin. Dua ulama kontemporer berkata bahwa Dajal adalah bani Adam, dia butuh makan, minum dan lainnya, oleh karena itu ia akan dan bisa dibunuh oleh Nabi Isa.[10][11] Keluarga Dajjal, ayah, ibu, kakek dan nenek moyangnya adalah penyembah berhala. Mereka keturunan Yahudza, yang telah menikah selama 30 tahun tetapi belum dikaruniai seorang anak.[12] Dajal dikisahkan tidak memiliki keturunan atau mandul.[13]
Ia dilahirkan di negeri Samirah, sebuah negeri kecil di Palestina, yang kemudian hari menjadi kota besar pada masa Nabi Daud dan setelahnya.




 CIRI FISIK DAJJAL :

              Menurut hadits Dajal memiliki ciri fisik seperti cacat pada mata kirinya, memiliki rambut keriting dan lebat.[14] Sedangkan pendapat lain mengatakan mata kanannya yang buta.[15] Ia memiliki perawakan pendek, berkaki bengkok, rambutnya keriting, buta sebelah matanya.[16][17]
Tertulis di antara dua mata Dajal ك ف ر (Kaf-Fa-Ra artinya kafir) yang bisa dibaca oleh orang buta aksara.[18][19] Periwayat hadist lain mengatakan, ia terlihat masih muda, berbadan besar, agak kemerah-merahan. Ia seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), wajah Dajal serupa dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup pada zaman Jahiliyah).[20][21]
Pada saat itu pula, di antara Muhammad dan para sahabatnya, ada seseorang yang bernama Ibnu Shayyad, ia memiliki semua ciri khas Dajal. Umar bin Khattab pun bersumpah disamping Muhammad bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajal, tetapi Nabi Muhammad SAW tidak menjawab apapun dikarenakan ia tidak mendapatkan wahyu mengenai hal tersebut. Karena itulah Nabi Muhammad SAW tidak menyatakan secara pasti bahwa dia adalah Dajal atau yang lainnya, dan karena itu pula ia berkata kepada ‘Umar, bahwa jika Ibnu Shayyad benar Dajal, maka 'Umar tidak akan pernah bisa membunuhnya.[22]
Sebagian sahabat sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh ‘Umar, dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajal, sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah,[23] Ibnu ‘Umar, dan Abu Dzarr.
Kemudian Ibnu Shayyad mendengar apa yang telah dibicarakan orang-orang mengenainya, lalu dia merasa sangat terluka karenanya. Kemudian ia membela diri bahwa dia bukanlah Dajal, dan berhujjah bahwa yang dikabarkan oleh nabi tentang sifat-sifat Dajal tidak sesuai dengan keadaannya. Ibnu Shayyad mengaku bahwa ia seorang Muslim sedangkan Dajal adalah kafir, ia memiliki keturunan, sedangkan Dajal mandul, ia bisa memasuki kota Makkah dan Madinah, sedangkan Dajal tidak bisa.

BIOGRAFI / PROFIL :
      Dajal tidak disebut dalam Al Quran, tetapi terdapat dalam hadits yang menguraikan sifat-sifat Dajal, tanda akan kedatangannya dan lain-lain. Kemudian ada pula hadits yang menjelaskan sebelum kedatangan Dajal asli, akan datang Dajal-Dajal kecil sejumlah tiga puluh orang, yang kesemuanya mengaku sebagai utusan Allah, memiliki "mukjizat", dan sebagainya.

LOKASI :
        Menurut kisah dari Tamim ad-Dari seorang pendeta Nasrani yang sudah memeluk Islam dan menjadi sahabat nabi. Ia bercerita tentang pengalamannya tentang pelayarannya bersama tiga puluh orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam, kemudian mereka terdampar di sebuah pulau. Di pulau tersebut mereka bertemu dengan makhluk berambut lebat yang bisa berbicara, makhluk tersebut mengaku bernama al-Jassasah. Kemudian al-Jassasah memerintahkan Tamim beserta rombongan untuk memasuki sebuah biara yang di dalamnya ada seseorang bertubuh sangat tegap dan besar, kedua tanganya dibelenggu ke tengkuknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya dirantai dengan besi.
Pulau tersebut dikatakan dia berada di laut Syam (laut Arab), kemudian Muhammad menjelaskan kepada para sahabatnya lebih detail lagi bahwa Dajal akan muncul dari sebelah timur.[26][27]


Keluarnya Dajal merupakan tanda kiamat besar akan segara tiba, yang dimulai pada saat kaum muslimin sedang memiliki kekuatan besar dan keluarnya dia adalah untuk mengalahkan kekuatan tersebut. Sebelum Dajal keluar, manusia diuji dahulu dengan kemarau dan kelaparan, serta tidak turunnya hujan dan musnahnya pepohonan selama tiga tahun berturut-turut, hewan ternak pun menjadi mati.[28]
Menurut penjelasan hadits bahwa Dajal akan muncul dari arah timur dari negeri Persia, disebut Khurasan.[29] Ibnu Katsir berkata bahwa munculnya Dajal adalah dari Ashbahan (Isfahan) dari daerah yang disebut Yahudiyah.[30] Kemunculan Dajal baru terlihat jelas ketika ia sampai di suatu tempat antara Irak dan Syam.[31]
Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Majah, disebutkan juga bahwa Dajal akan muncul di tengah-tengah pasukan Khawarij.[32]

PERSINGGAHAN DAJJAL :

Dikatakan di dalam hadits bahwa Dajal akan memasuki semua negeri dengan membawa kerusakan, kecuali Makkah dan Madinah.[33][34] Dikisahkan pula ia tidak bisa masuk kedalam empat masjid, yaitu Masjid al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid al-Aqsha dan Masjid ath-Thur.[35] Kemudian Dajal akan mendatangi daerah dataran bergaram yang bernama Marriqanah.[36]

DAKWAH ATAU BAHASAN YANG AKAN DI BAWA DAJJAL :

Menurut seorang ulama, awal kedatangan Dajal ia menyeru kepada umat Islam mengaku sebagai Muslim, kemudian mengaku sebagai nabi dan pada akhirnya mengaku sebagai Tuhan.[37]

PENGIKUT YANG AKAN MENGIKUTI DAJJAL ( CIRI-CIRI ) :

Kemudian para pengikutnya adalah mayoritas umat Yahudi,[38][39] orang Arab[40] para wanita,[36] orang fasik,[41] kafir dan munafik,[33] rakyat jelata,[42] berbagai suku bangsa,[43] anak-anak hasil di luar pernikahan,[44] para pria yang seperti wanita dan para wanita yang seperti pria.[45]
Ada kaum yang bersahabat dengan Dajal, dan mereka mengetahui bahwa Dajal adalah kafir, mereka hanya berharap agar mereka mendapatkan makanan dari Dajal.[46]

KEMAMPUAN YANG DI MILIKI DAJJAL

           Dajal diterangkan dalam hadits memiliki kelebihan-kelebihan seperti halnya mukjizat para nabi, kelebihan ini disebut dengan istidraj, yaitu sesuatu kemampuan atau kenikmatan yang diberikan oleh Allah tetapi digunakan untuk kemaksiatan. Dajal sanggup menghidupkan orang mati yang ia bunuh,[47][48] menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan akan menghidupkan orang mati, memunculkan kesuburan, membawa sungai, surga dan neraka, memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah hujan,[49] memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah tanaman-tanaman. Dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu bersamaan dan dia mempunyai keahlian untuk menipu manusia.
Menurut hadits riwayat Imam Ahmad, ia dikatakan memiliki keledai yang bisa terbang, lebar kedua telinga keledai itu 40 hasta.[50] Keledai putih itu memiliki kekuatan satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan. Kecepatannya seperti awan ditiup oleh angin dan bumi berputar terasa lebih cepat ketika ia berada diangkasa.[51]
Dajal bersama dengan para setan dari golongan jin kafir (Qarin) yang wajahnya sama persis dengan orang-orang yang telah lama meninggal seperti orang tua, saudara, atau kerabat, kemudian jin-jin itu akan menampakkan diri mereka kepada orang yang masih hidup. Kemudian para setan tersebut akan mengatakan bahwa Dajal adalah Tuhan.[40][52][53][54]
Dengan kemampuan yang dimilikinya itu maka ia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya. Sesudah itu Allah akan menghidupkan apa yang ia bunuh tersebut, setelah itu ia tidak memiliki kekuatan ini lagi.
Berdasarkan sumber lain tentang akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki, seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah, ia akan menemui Dajal, kemudian ia berdiri pada atas Gunung Uhud, dan dengan beraninya mengatakan bahwa Dajal adalah Dajal. Kemudian ia akan bertanya, "Apakah kamu percaya bahwa aku adalah Tuhan jika aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?" Lalu Dajal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajal adalah Tuhan.
Ia datang membawa beberapa unsur alam seperti air dan api,[55] (penjelasan lain ia membawa surga dan neraka)[56] sungai, dan gunung roti.[57] Kemudian ia sanggup mengeluarkan harta yang terpendam dari reruntuhan, sehingga harta tersebut mengikuti Dajal seperti sekelompok lebah.[58]
Bedasarkan sebuah hadis yang menceritakan tentang Dajal. Hadis tersebut menceritakan suatu hari pada musim kemarau, Dajal akan bertanya, "Apakah kamu menginginkan api atau air?" Jika menjawab air, itu bermakna api yang diberikannya, Jika jawabannya api, ia akan memberi air. Kamu akan diberikan air jika kamu mengakui Dajal adalah Tuhan dan bila kamu murtad dari agama Allah. Apabila kamu lebih memilih api tetapi tetap berada di jalan Allah, maka kamu akan dibunuhnya.

KEMATIAN DAJJAL :


Menurut hadits riwayat dari Imam Muslim, Dajal akan dibunuh oleh Isa di kota Lud (اللد al-Ludd) di pintu gerbang kota tersebut, Palestina.[59][60] Menurut Dr. Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith al-Nabawi, Lud adalah kota yang terletak di dekat Baitul Maqdis atau Elia di Palestina dekat Ramalah.
Lud merupakan salah satu kota yang berkembang di dataran Sharon, yaitu 15 km di tenggara Tel Aviv, Israel, konon kota Lud dahulu menjadi tempat tinggal Suku Benyamin. Kota seluas 12.226 km per segi itu sudah muncul sejak Periode Kanaan. Temuan tembikar di daerah tersebut menunjukkan Kota Lud telah eksis sejak 5600 hingga 5250 sebelum Masehi.

JANGAN MEMINTA PERLINDUNGAN DARI DAJJAL :

Nabi Muhammad mengingatkan para umatnya untuk membaca dan menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi[61] sebagai perlindungan dari Dajal, dan kalau bisa berlindung di kota Madinah dan Mekkah, karena Dajal tidak akan pernah bisa masuk kota tersebut yang dijaga oleh para malaikat.
Muhammad juga mengingatkan para umatnya untuk berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan dari Dajal. Doanya berbunyi, “Ya, Allah aku berlindung kepadamu dari azab Jahannam, dan azab kubur, dari fitnah hidup dan setelah mati dan dari kejelekan fitnah Masih ad-Dajjal.”[62]
Kemudian Muhammad juga menekankan umatnya, jika mendengar tentang Dajal, untuk tidak mendatanginya, karena pengaruhnya sangatlah kua

 Catatan :
  1. ^ Nabi S.A.W bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
  2. ^ Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2028.
  3. ^ Dalam Sahih Bukhori diriwayatkan bahwasanya rasulullah S.A.W pernah memberikan khutbah di hadapan para sahabatnya, lalu dia menyebutkan Dajjal. Dia bersabda: “Aku benar-benar akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Tidak ada seorang nabi melainkan ia pernah memperingatkan kaumnya tentang masalah tersebut. Tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu ucapan yang belum pernah dikatakan oleh seorang nabi pun sebelumku. Dia itu (Dajjal) picak (bermata sebelah) sedangkan Allah tidaklah pecak” (Sahih Jami’ Shogir 3495/ Al-Bani)
  4. ^ "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, dan Nabi Nuh telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..." (HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani berkata: isnad hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Syaikhani. Kisah Dajjal hal. 69 Pustaka Imam Syafi'i)
  5. ^ Lihat Lisaanul ‘Arab (XI/236), Tartiibul Qaamuus (II/152).
  6. ^ Lihat an-Nihaayah fii Ghariibil Hadiits (II/102).
  7. ^ Lisaanul ‘Arab (XI/236).
  8. ^ Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin mengatakan, “Fitnah yang paling besar di muka bumi sejak Allah ciptakan Adam adalah fitnah Dajjal. Karena itu, tidak ada seorang nabi pun sejak Nabi Nuh sampai Muhammad kecuali mereka sudah mengingatkan kaumnya akan bahaya Dajjal, sebagai peringatan darinya.” (Al-Majmu’ Ats-Tsamiin II/175).
  9. ^ Anas bin Malik berkata, rasulullah S.A.W bersabda, “Tiadalah Allah mengutus seorang nabi pun kecuali pasti para nabi itu telah mengingatkan umatnya akan orang yang buta sebelah lagi pendusta, ingatlah sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah dan sesungguhnya Rabb kalian tidaklah buta sebelah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
  10. ^ Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa jin. Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam membunuhnya dengan cara membunuh manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275)
  11. ^ Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu berkata: “(Yang benar) Dajjal adalah manusia. Fitnahnya lebih besar dari (sekadar) fitnah Eropa sebagaimana banyak diterangkan dalam banyak hadits.” (Ash-Shahihah, 3/191)
  12. ^ Rasulullah S.A.W bersabda, “Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati perkawinannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orang tuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya tertidur, tetapi hatinya tetap terjaga.” (HR . Riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya)
  13. ^ Sifat Dajjal bahwa dia tidak memiliki keturunan, dijelaskan dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu tentang kisahnya bersama Ibnu Shayyad, dia berkata kepada Abu Sa’id, “Bukankah engkau pernah mendengar rasulullah S.A.W bersabda: إِنَّهُ لاَ يُوْلَدُ لَهُ. ‘Sesungguhnya dia (Dajjal) tidak bisa memiliki keturunan?’ Dia (Abu Sa’id) berkata, ‘Benar,’ jawabku.” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan, bab Dzikri Ibni Shayyad (XVIII/50, Syarh an-Nawawi).
  14. ^ Dari Hudzaifah, rasulullah S.A.W berkata: الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعْرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ “Dajjal cacat matanya yang kiri, keriting rambutnya, bersamanya surga dan nerakanya. Nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim, no. 2934)
  15. ^ “...dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid ad-Dajjal” (Bukhari 77:68,92)
  16. ^ ‘Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek, berkaki bengkok, keriting rambutnya, buta sebelah matanya, dan matanya kabur tidak menonjol dan tidak juga cekung, jika ia memperdayai kalian maka ketahuilah bahwa Tuhan kalian tidaklah buta sebelah’ (Shahih. Hadits riwayat Ahmad 23144, Abu Dawud 4320)
  17. ^ "Tidak ada seorang nabi pun kecuali telah memperingatkan ummatnya tentang Dajjal yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwa Dajjal buta sebelah matanya sedangkan Allah tidaklah buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya; Kafir" (yang mampu dibaca oleh setiap muslim). (HR. Al-Bukhari 7131,7408, Muslim 2933)
  18. ^ Tertulis di antara kedua matanya ك ف ر yang bisa dibaca oleh mukmin yang bisa baca tulis ataupun tidak. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, rasulullah S.A.W berkata: مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اْلأَعْوَرَ الْكَذَّابَ أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ وَمَكْتُوْبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ك ف ر “Tidak ada seorang nabi pun kecuali memperingatkan umatnya dari Dajjal. Dia buta, pendusta. Ketahuilah dia buta, adapun Rabb kalian tidaklah demikian. Tertulis di antara dua mata Dajjal:ك ف ر -yakni: kafir.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2933)
  19. ^ Dalam satu riwayat dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu: يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ “Akan bisa membacanya semua mukmin yang bisa menulis ataupun tidak.” (HR. Muslim, 2934/105)
  20. ^ Hadits riwayat al-Bukhari, dan Muslim
  21. ^ Para sahabat berkata, “Dajjal ini lebih menyerupai Ibnu Qathan seorang laki-laki dari Khuza’ah.” (H.R. Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibni Maryam - Masihid Dajjal, Jilid 2 hal 237)
  22. ^ "Jika dia memang Dajal, maka engkau tidak akan pernah bisa membunuhnya." (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVIII hal 64)
  23. ^ Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Muhammad bin al-Munkadir, dia berkata, “Aku melihat Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhuma bersumpah atas Nama Allah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajjal.” Aku berkata, “Engkau bersumpah atas Nama Allah?!” Dia berkata, “Sesungguhnya aku mendengar ‘Umar bersumpah terhadap hal itu di sisi nabi S.A.W, lalu Nabi S.A.W tidak mengingkarinya.” Shahiih al-Bukhari, kitab al-I’tishaam bil Kitaabi was Sunnah, bab Man Ra'-a Tarkan Nakiir minan Nabiyyi Hujjatun li man Ghairir Rasuul (XIII/223, al-Fat-h), dan Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Dzikru Ibni Shayyad (XVIII/52-53, Syarh an-Nawawi)
  24. ^ ‘Dia (Dajjal) adalah orang kafir,’ sementara aku adalah seorang muslim? Bukankah rasulullah S.A.W pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) adalah orang yang tidak memiliki anak, sementara aku telah meninggalkan anak-anakku di Madinah? Bukankah rasulullah S.A.W pernah bersabda bahwa dia (Dajjal) tidak akan pernah memasuki Madinah dan Makkah, sementara aku datang dari Madinah menuju Makkah?” Abu Sa’id al-Khudri berkata, “Hampir saja aku menerima alasannya,” kemudian dia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku mengenalnya dan mengetahui tempat kelahirannya, dan di mana dia sekarang.” Abu Sa’id berkata, “Aku berkata kepadanya, ‘Celakalah engkau pada hari-harimu.’” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah bab Dzikru Ibni Shayyad XVIII/51-52, Syarh an-Nawawi)
  25. ^ “Tidak akan tegak hari kiamat sampai keluar tiga puluh Dajal pendusta, semuanya berdusta atas nama Allah dan rasul-Nya.” (HR. Bukhari, no.7121, Abu Dawud, no.4334, dan Tirmidzi, no.2218)
  26. ^ Nabi berkata: “Lihatlah ia (Dajjal) berada di Laut Suriah (Laut Mediterania) atau Laut Yaman (Laut Arab). Bahkan sebaliknya ia berada di timur, ia berada di timur, ia berada di timur, dan nabi menunjukkan tangannya ke arah timur. (Shahih Muslim No.7028)
  27. ^ Fatimah binti Qais disebutkan bahwa Nabi saw bersabda mengenai Dajjal, 119 – ( 2942 ) ألا إنه في بحر الشام أو بحر اليمن لا بل من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو من قبل المشرق ما هو وأومأ بيده إلى المشرق قالت فحفظت هذا من رسول الله صلى الله عليه و سلم (4/2261) “Artinya: Ketahuilah bahwa dia berada di laut Syam atau laut Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan datang dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur… dan dia berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur.” (Shahih Muslim 18:83)
  28. ^ “Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, pada tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan pada tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya, dan pada tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.” (“Kisah Dajjal”, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani; Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)
  29. ^ Dari Abu Bakr Ash Shiddiq, Nabi S.A.W bersabda, الدَّجَّالُ يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ “Dajjal itu keluar dari bumi sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”. (HR. Tirmidzi no. 2337 dan Ibnu Majah no. 4072. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
  30. ^ An Nihayah fil Fitan wal Malahim, 1: 128.
  31. ^ Dalam hadits An Nawas bin Sam’an yang marfu’ (sampai pada Nabi S.A.W) disebutkan, إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالاً يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا “Dajjal itu keluar di antara Syam dan Irak. Dia lantas merusak kanan dan kiri. Wahai para hamba Allah, tetap teguhlah.” (HR. Muslim no. 2937).
  32. ^ يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَؤُوْنَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ، كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ حَتَّى خَرَجَ فِي عِرَاضِهِمُ الدَّجَّالُ “Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur`an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Setiap kali keluar sekelompok mereka, maka akan tertumpas sehingga muncul Dajjal di tengah-tengah mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 174, lihat Ash-Shahihah no. 2455)
  33. ^ a b Dajjal akan masuk pada setiap negeri dengan membawa fitnahnya (termasuk negeri kita ini) kecuali Makkah dan Madinah lantaran semua jalan yang menuju ke sana dijaga malaikat dengan berbaris. Rasulullah S.A.W bersabda, ‘Tidak ada satu negeri pun, melainkan semua diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Semua jalan yang menuju kesana dijaga dengan malaikat dengan berbaris. Maka berhentilah Dajjal disebuah kebun (di pinggir kota Madinah). Madinah berguncang tiga kali. Lalu - keluarlah semua orang-orang kafir dan munafik – Dari kota Madinah menemui Dajjal.’ (HR. Al-Bukhari 1881 dan Muslim 2943)
  34. ^ Allah سبحانه وتعالى telah mengharamkan Dajjal masuk Makkah dan Madinah. Sesungguhnya dia menjelajahi segala negeri kecuali keduanya. Diriwayatkan dari
Note catatan dari admin :  dajjal adalah mahkluk ciptaan dari sang khalik sama seperti kita namun dajjal mempunya perbedaan dengan kita dan suatu saat nanti dia akan mengaku sebagai tuhan sedangkan dajjal adalah mahkluk ciptaan yang sama -sama di ciptakan oleh tuhan kita " ALLAH SWT"  oleh karena itu kita harus yakin apa yang telah di jelaskan dalam al-quran dan hadist yang telah secara umum di terangkan dan bukan lah sebuah rekayasa semata " al-quran dan hadist" karena ke-2 itu adalah sebuah harta yang sangat tidak ternilai dengan uang.
PERLU DI INGAT : HANYA ALLAH.SWT TUHAN KITA SEMUA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH.SWT YANG HARUS DI IMANI BUKAN HARUS TAPI SUDAH PASTI ALLAH.SWT ADALAH TUHAN KITA SEMUA.



Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Dajal
sumber gambar :www.hukumpedia.com
              nettik.net%2Fasal-usul-hingga-terbunuhnya-dajjal
Editor : alushade.blogspot.co.id
Gambar : ilustrasi/google
Read More
// // 1 comment

Ya'zuz and Ma'zuz What is the clan Ya'zuz and Ma'zuz ?they are about ?reading ayo baca aja

         what is the Clan Ya'zuz and Ma'zuz ?? read ?  = 


     Ya’juj dan Ma’juj (Arab: يأجوج ومأجوج Yaʾjūj wa-Maʾjūj; Ibrani: גוג ומגוג; Inggris: Gog dan Magog) adalah nama sekelompok bangsa yang akan muncul pada akhir zaman. Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi, dan mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di bukit Thursina.
Kisah tentang kaum ini terdapat dalam ajaran agama Yahudi, Kitab Kejadian umat Kristen dan kitab suci umat Islam, Al-Qur'an. Ya’juj dan Ma’juj juga muncul dalam banyak mitologi dan cerita rakyat di banyak negara, di antaranya adalah legenda rakyat Britania Raya dan Irlandia.

Cerita singkat/geonologi :
            Ibnu Katsir menerangkan bahwa mereka adalah dari keturunan Adam[1] dari keturunan Nuh, dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.
Magogh bin Yafet bin Nuh bin Lamik (Lamaka) bin Metusyalih bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Qianan bin Anusy bin Syits bin Adam.
Ya’juj dan Ma’juj adalah merupakan keturunan manusia, yaitu masih keturunan anak lelaki Nuh bernama Yafis dan berhijrah ke utara, yaitu ke Eropa dan Rusia bagian Selatan, selepas banjir kering. Keturunan Sam berada di sekitar bumi Kanaan, lalu membentuk bangsa Arab dan sekitarnya. Keturunan Ham pula berhijrah ke Afrika lalu membentuk bangsa Afrika.
Dalam Surah Al-Kahf bahwa Dzul Qarnain, dalam sebuah perjalanannya sampai disuatu tempat di antara dua gunung. Dia menemukan suatu kaum yang tidak dikenali bahasanya. Kaum itu mengadukan kepadanya bahwa ada bahaya mengancam mereka yaitu dari Ya'juj dan Ma'juj dan mereka meminta untuk membangun tembok yang dapat melindungi mereka dari kejahatan Ya'juj dan Ma'juj. Kemudian Dzul Qarnain memenuhi permintaan mereka.
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua bangsa yang sangat besar jumlahnya. Mereka masih keturunan Adam, sebagaimana di jelaskan dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim.       


WUJUD / BENTUK YA'ZUZ DAN MA'ZUZ

         Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar, sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan seperti air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan sifat-sifat lain.[2]
Ada pendapat yang mengatakan bahwa berdasarkan keterangan Surah al-Kahfi 92-98, fakta relevan mengenali Ya’juj & Ma’juj ialah:
  • Negeri Ya’juj & Ma’juj = Khazaria & Russia (Ya'juj adalah koalisi Anglo-American dan Israel sedangkan Ma'juj adalah Russia)
  • Jalan ke utara = ke utara Iran menuju ke Armenia
  • Di antara dua gunung = Gunung Kaukasus
  • Kaum hampir mereka tidak memahami perkataan = Kaum Armenia
  • Tembok besi = Daryal Gorge/Gerbang Iberian/ Gerbang Kaukasia
 NOTES untuk di renungkan :
  1. ^ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Keluarkan utusan (penghuni) neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu utusan (penghuni) neraka?” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sangat keras. Kemudian para shahabat bertanya: “Siapa satu yang selamat dari kita itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah S.A.W menjawab: “Bergembiralah, sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj dan Ma’juj seribu….” Hadits riwayat Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal. 382.
  2. ^ Rasulullah S.A.W berkhutbah dalam keadaan jarinya terbalut karena tersengat kalajengking. Dia bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj dan Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” Hadits riwayat Imam Ahmad.


 Notes Dari admin blog : Ya'zuz dan ma'zuz adalah sekolompok mahkluk hidup yang seperti manusia namun sifat mereka berbeda dengan manusia dan konon katanya mereka mempunyai kekuatan. dan mereka sekarang sedang berada di sebuah tempat ( sedang menggali untuk keluar dari tempat itu ) apabila mereka berhasil menjebol perantara yang mengurung mereka niscaya akan timbul kerusakan salah satu untuk mencegah mereka adalah dengan mengumandangkan "ADZAN" karena adzan bukan hanya memberi tahukan waktu shalat tetapi juga mencegah dan menghambat pasukan itu menggali untuk keluar dan menutup lagi menjadi semula galian mereka.untuk masalah gambar di atas hanya sebuah gambar belum tentu seperti ya'zuz dan ma'zuz hanya kitab alloh.swt/hadist.dan hanya alloh.swt yang mengetahui bentuk murni/aslinya.

#islam_keren
#islam_all_about_life
sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Ya%E2%80%99juj_dan_Ma%E2%80%99juj
Read More

Friday, 15 April 2016

// // Leave a Comment

Motivasi belajar agar lebih ber-aksi dan berprestasi amin. ayo baca motivasi ini



Read More
// // 1 comment

MOTIVASI






Read More
// // Leave a Comment

Motivasi mencapai segala hal : cita - cita , harta dll




SAAT NYA 



BERTINDAK

#IBADAH #BELAJAR #OLAHRAGA #FOKUS #ULET #SABAR #BERUSAHA#





MAN JADDA WA JADA !!!






#I MUST CAN
#I BELIEVE AND I WILL CAN
#LUPAKAN YANG TAK PENTING






I CAN





I MUST CAN




I AM BELIEVE


#MAN JADDA WA JADA#






''SEMUA YANG DI


 BUAT ADALAH HAL 



YANG BAIK DAN 



BERGUNA UNTUK 



SUATU SAAT ''

  

#KNA


#ARMY#POLICE


#MAN JADDA WA JADA#
Read More
// // Leave a Comment

ALL ABOUT ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 2016 SMK NEGERI CIKALONG KULON.


مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 18)



عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
"Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)." – (QS.74:30)
4.      Sighat atau Ikrar Wakaf
Yang dimaksud dengan sighat wakaf ialah kata-kata atau pernyataan yang dinyatakan atau diucapkan oleh seseorang yang berwakaf (Abdurrahman, 1994: 49). Sebagaimana dinyatakan dalam KHI pasal 215 ayat (3) jo PP No. 28 tahun 1977 pasal 1 ayat (3) menyatakan “Ikrar adalah pernyataan kehendak dari wakif untuk mewakafkan tanah benda miliknya.” Dalam ikrar atau sighat itu dapat dilakukan dengan lisan atau tulisan, dengan menggunakan kata “Aku mewakafkan” atau “Aku menahan” atau kalimat semakna lainnya.
Ikrar wakaf adalah tindakan hukum yang bersifat deklamatif (sepihak). Untuk itu diperlukan adanya kabul (penerimaan) dari orang yang menikmati manfaat wakaf tersebut (Rofiq, 1997: 497).
Namun demikian, demi tertib hukum dan administrasi guna menghindari penyalahgunaan benda wakaf, pemerintah mengeluarkan peraturan perundang-undangan secara organik mengatur perwakafan. Dalam pasal 5 PP No. 28 1977 jo pasal 218 KHI dinyatakan:
a)   Pihak yang mewakafkan tanahnya harus mengikrarkan kehendaknya secara jelas dan tegas kepada nadzir dihadapan pembantu Akta Ikrar Wakaf sebagaimana dimaksud pasal 9 ayat (2) yang kemudian menuangkan dalam bentuk Akta Ikrar Wakaf, dengan disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.
b)   Dalam keadaan tertentu, penyimpangan dari ketentuan dimaksud ayat (1) dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Menteri Agama.
Para fuqoha telah menetapkan bahwa sighat wakaf, seperti rukun yang lain, juga harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
a.       Sighat wakaf itu harus mengandung pernyataan yang berarti Jumhur. Wakaf itu tidak boleh bersifat sementara, sebab wakaf itu dilakukan untuk taqarrub kepada Allah, karenanya tidak sepantasnya bersifat sementara. Sedangkan menurut Malikiyah, wakaf itu boleh bersifat sementara untuk sekian tahun atau beberapa bulan kemudian barang wakaf itu kembali lagi kepada orang yang berwakaf.
b.    Sighat itu harus mengandung arti tegas dan tunai, tidak boleh pula ditangguhkan untuk masa yang akan datang. Sebab wakaf itu mengandung ketentuan pemindahan pemilikan ketika akad diucapkan. Jadi, sighat itu tidak boleh bersyarat, seperti ucapan “Aku wakafkan ini setelah Zaid datang” dan lain sebagainya. Menurut yang disebut terakhir, wakaf itu boleh bersyarat dan boleh ditangguhkan realisasinya pada masa yang telah ditetapkan oleh orang yang berwakaf.
c.       Sighat wakaf harus mengandung kepastian, artinya suatu wakaf tidak boleh diikuti syarat kebebasan memilih bagi orang yang berwakaf dan mensyaratkan bahwa dirinya atau orang lain boleh mengambilnya kapan saja bila dikehendaki.
d.   Sighat wakaf harus tidak diikat dengan syarat-syarat yang batil. Seperti seseorang yang muwakaf mensyaratkan barang yang diwakafkan tetap sebagai miliknya atau mensyaratkan sebagian dan hasil wakaf itu untuk perbuatan maksiat.
Khusus bagi Syafi’iyah, sighat wakaf tersebut harus mengandung penjelasan tempat atau tujuan  akaf, artinya seseorang yang berwakaf harus menjelaskan kemana dan untuk siapa atau untuk apa wakaf itu diberikan.


Wakaf senilai dengan amal jariyah, karena ia bukan sekedar sedekah biasa, disebabkan pahala dan manfaatnya lebih besar diperoleh (pahala mengalir terus) bagi orang yang mewakaf kan. Perhatikan Firman Alloh dan hadis berikut. QS. Ali Imran {3} : 92 dan QS. Al- Hajj {22} :77.


  • Lafaz yang jelas (soreh). Contoh, “saya mewakafkan tanah saya seluas satu ekar di Kampung Rampayan Sabah kepada pihak MUIS bermula 1 Ogos 2016”.
  • Lafaz simbolik (kinayah), lafaz yang tidak menyebut perkataan wakaf tetapi boleh membawa erti wakaf termasuk lafaz dalam bentuk tulisan, isyarat dan simbolik. Contoh, “saya serahkan hartaku kepada fakir miskin selama-lamanya”.
Penduduk
Ø Mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam wilayah suatu negara.
Bukan Penduduk
Ø  Mereka yang berada dalam suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu.
Cth: Turis sedang berlibur.
Warga Negara
Ø  Mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari suatu negara tertentu.
Bukan Warga Negara
Ø  Mereka yang tinggal di suatu negara tetapi tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan.

Perbedaa


Read More