Definisi Sistem Inovasi dan Tahapan-tahapan dalam Proses Inovasi
Definisi
Sistem Inovasi
Beberapa
Contoh Definisi Sistem Inovasi
·
Freeman (1987): sistem inovasi adalah jaringan lembaga
di sektor publik dan swasta yang interaksinya memprakarsai,
mengimpor (mendatangkan), memodifikasi dan mendifusikan
teknologi-teknologi baru (Freeman dalam Technology and Economic
Performance: Lessons from Japan; Metcalfe dalam Stoneman P. (ed),
“Handbook of the Economics of Innovation and Technological
Change.”
·
Lundvall (1992): sistem inovasi merupakan elemen dan
hubungan-hubungan yang berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan
dan menggunakan pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara ekonomi
. . . . suatu sistem nasional yang mencakup elemen-elemen dan
hubungan-hubungan bertempat atau berakar di dalam suatu batas
negara. Pada bagian lain ia juga menyampaikan bahwa sistem inovasi
merupakan suatu sistem sosial di mana pembelajaran (learning),
pencarian (searching), dan penggalian/eksplorasi (exploring)
merupakan aktivitas sentral, yang melibatkan interaksi antara
orang/masyarakat dan reproduksi dari pengetahuan individual ataupun
kolektif melalui pengingatan (remembering).
·
Nelson dan Rosenberg (1993): Sistem inovasi merupakan
sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan peran penting dalam
memengaruhi kinerja inovatif (innovative performance).
·
Metcalfe (1995): Sistem inovasi merupakan sistem yang
menghimpun institusi-institusi berbeda yang berkontribusi, secara
bersama maupun individu, dalam pengembangan dan difusi
teknologi-teknologi baru dan menyediakan kerangka kerja (framework)
di mana pemerintah membentuk dan mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan untuk memengaruhi proses inovasi. Dengan
demikian, sistem inovasi merupakan suatu sistem dari lembaga-lembaga
yang saling berkaitan untuk menciptakan, menyimpan, dan mengalihkan
(mentransfer) pengetahuan, keterampilan dan artifacts yang
menentukan teknologi baru.
·
OECD (1999): sistem inovasi merupakan himpunan
lembaga-lembaga pasar dan non-pasar di suatu negara yang memengaruhi
arah dan kecepatan inovasi dan difusi teknologi.
·
Edquist (2001): Sistem inovasi merupakan keseluruhan
faktor ekonomi, sosial, politik, organisasional dan faktor lainnya
yang memengaruhi pengembangan, difusi dan penggunaan inovasi. . .
Jadi, sistem inovasi pada dasarnya menyangkut determinan dari
inovasi.
·
Arnold, et al. (2001) dan Arnold, et al. (2003)
menggunakan istilah ”sistem riset dan inovasi nasional”
(national research and innovation system), yaitu keseluruhan aktor
dan aktivitas dalam ekonomi yang diperlukan bagi terjadinya inovasi
industri dan komersial dan membawa kepada pembangunan ekonomi.
Tahapan-tahapan
Sistem Inovasi
1.
Tahap Pengetahuan
Proses
keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan, yaitu tahap pada
saat seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu
bagaimana fungsi inovasi tersebut. Ada tiga tipe pengetahuan dalam
tahap pengenalan inovasi, yaitu: kesadaran/pengetahuan mengenai
adanya inovasi, pengetahuan “teknis” dan pengetahuan “prinsip”.
Tipe yang pertama yakni pengetahuan kesadaran akan adanya inovasi
yang telah dibicarakan di sebelumnya. Tipe yang kedua, meliputi
informasi yang diperlukan mengenai cara pemakaian atau penggunaan
suatu informasi. Tipe pengetahuan yang ketiga adalah berkenaan
dengan prinsip-prinsip berfungsinya suatu informasi.
Berkaitan
dengan pengetahuan tentang inovasi, ada generalisasi
(prinsip-prinsip umum) tentang orang yang lebih awal mengetahui
tentang inovasi :
a)
Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi
pendidikannya daripada yang akhir.
b)
Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi status
sosial ekonominya daripada yang akhir
c)
Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap
media massa daripada yang akhir.
d)
Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap
komunikasi interpersonal daripada yang akhir.
e)
Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih banyak kontak
dengan agen pembaharu daripada yang akhir.
f)
Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih banyak
berpartisipasi dalam sistem sosial daripada yang akhir.
g)
Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih kosmopolitan
daripada yang akhir.
Perlu
diketahui juga bahwa tahu tentang inovasi tidak sama dengan
melaksanakan atau menerapkan inovasi. Banyak orang yang tahu tetapi
tidak melaksanakan, dengan berbagai kemungkinan penyebabnya.
2.
Tahap Bujukan (Persuasi)
Pada
tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk
sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pada
tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif,
maka pada tahap persuasi yang berperan utama bidang afektif atau
perasaan. Seseorang tidak dapat menyenangi inovasi sebelum ia tahu
lebih dulu tentang inovasi.
Dalam
tahap persuasi ini lebih banyak keaktifan mental yang memegang
peran. Seseorang akan berusaha mengetahui lebih banyak tentang
inovasi, dan menafsirkan informasi yang diterimanya. Pada tahap ini
berlangsung seleksi informasi disesuaikan dengan kondisi dan sifat
pribadinya. Di sinilah peranan karakteristik inovasi dalam
mempengaruhi proses keputusan inovasi (lihat Bagan 1. Model
Tahap-Tahap Proses Keputusan Inovasi).
Dalam
tahap persuasi ini juga sangat penting peran kemampuan untuk
mengantisipasi kemungkinan penerapan inovasi di masa datang. Perlu
ada kemampuan untuk memproyeksikan penerapan inovasi dalam pemikiran
berdasarkan kondisi dan situasi yang ada. Untuk mempermudah proses
mental ini, perlu adanya gambaran yang jelas tentang bagaimana
pelaksanaan inovasi, jika mungkin sampai pada konsekuensi inovasi.
3.
Tahap Keputusan
Tahap
keputusan dari proses keputusan inovasi, berlangsung jika seseorang
melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau
menolak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan
inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan menerapkan inovasi.
Sering
terjadi seseorang akan menerima inovasi setelah ia mencoba lebih
dahulu. Bahkan jika mungkin mencoba sebagian kecil lebih dahulu,
baru kemudian dilanjutkan secara keseluruhan jika sudah terbukti
berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi tidak semua inovasi
dapat dicobadengan dipecah menjadi beberapa bagian. Inovasi yang
dapat dicoba bagian demi bagian akan lebih cepat diterima.
Dapat
juga terjadi percobaan cukup dilakukan sekelompok orang, dan yang
lain cukup mempercayai dengan hasil percobaan temannya. Perlu
diperhatikan bahwa dalam kenyataannya pada setiap tahap dalam proses
keputusan inovasi dapat terjadi penolakan inovasi. Misalnya
penolakan dapat terjadi pada awal tahap pengetahuan, dapat juga
terjadi pada tahap persuasi, mungkin juga terjadi setelah
konfirmasi, dan sebagainya.
Dalam
pelaksanaan difusi inovasi antara: pengetahuan, persuasi dan
keputusan inovasi sering berjalan bersamaan. Satu dengan yang lain
saling berkaiatan. Bahkan untuk jenis inovasi tertentu dan dalam
kondisi tertentu dapat terjadi urutan: pengetahuan-keputusan
inovasi-baru persuasi.
4.
Tahap Implementasi
Tahap
implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila seseorang
menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung
keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerimaan gagasan
atau ide baru dibuktikan dalam praktek. Pada umumnya implementasi
tentu mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi juga tejadi karena
sesuatu hal sudah memutuskan menerima inovasi tidak diikuti
implementasi. Biasanya hal ini terjadi karena fasilitas penerapan
yang tidak tersedia.
Kapan
tahap implementasi berakhir? Mungkin tahap ini berlangsung dalam
waktu yang sangat lama, tergantung dari keadaan inovasi itu sendiri.
Tetapi biasanya suatu tanda bahwa taraf implementasi inovasi
berakhir jika penerapan inovasi itu sudah melembaga atau sudah
menjadi hal-hal yang bersifat rutin. Sudah tidak menerapkan hal yang
baru lagi.
Dalam
tahap implementasi dapat terjadi hal yang yang disebut Reinvention
(invensi kembali) yaitu penerapan inovasi dengan mengadakan
perubahan atau modifikasi. Jadi penerapan inovasi tetapi tidak
sesuai dengan aslinya. Reinvensi bukan berarti tentu hal yang tidak
baik, tetapi terjadinya re-invensi dapat merupakan kebijakan dalam
pelaksanaan atau penerapan inovasi, dengan mengingat kondisi dan
situasi yang ada.
Hal-hal
yang memungkinkan terjadinya re-invensi antara lain: inovasi yang
sangat komplek dan sukar dimengerti, penerima inovasi kurang dapat
memahami inovasi karena sukar untuk menemui agen pembaharu, inovasi
yang memungkinkan berbagai kemungkinan aplikasi, apabila inovasi
diterapkan untuk memecahkan masalah yang sangat luas, kebanggaan
akan inovasi yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu juga dapat
menimbulkan re-invensi.
5.
Tahap Konfirmasi
Dalam
tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan
yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali keputusannya
jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi
semula. Tahap konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara
berkelanjutan sejak terjadi keputusan menerima atau menolak inovasi,
yang berlangsung dalam waktu yang tak terbatas. Selama dalam tahap
konfirmasi seseorang berusaha menghindari terjadinya disonansi atau
paling tidak berusaha menguranginya.
Sistem
Informasi Pengetahuan (AKIS) Petani
Van
den Ban dan Hawkins (1999) menjelaskan konsep sistem pengetahuan dan
informasi pertanian atau Agricultural Knowledge and Information
System (AKIS) berguna untuk menganalisis cara - cara yang mendukung
petani karena adanya pengetahuan dan informasi. Sistem tersebut
dapat didefinisikan sebagai :
“Orang
- orang, jaringan - jaringan kerja, dan lembaga - lembaga beserta
penyatuan dan hubungan di antara mereka yang mengikutsertakan atau
mengatur pembangkitan, transformasi, transmisi, penyimpanan,
pemanggilan, integrasi, difusi, serta pemanfaatan pengetahuan dan
informasi, dan yang secara potensial bekerja secara sinergis untuk
meningkatkan keserasian antara pengetahuan dan lingkungan, dan
teknologi yang digunakan dalam pertanian.“
Sistem
pengetahuan dan informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam
membantu petani dengan melibatkannya secara langsung dengan sejumlah
besar kesempatan, sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai
dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan. Peningkatan
efektifitas jejaring pertukaran informasi antar pelaku agribisnis
terkait merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan
dan informasi pertanian.
Gagasan
yang melandasi AKIS adalah bahwa petani menggunakan sumber - sumber
yang berbeda untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang mereka
perlukan untuk mengelola usaha tani mereka, dan pengetahuan baru itu
dikembangkan tidak hanya oleh lembaga penelitian, tetapi juga oleh
banyak pelaku yang berbeda. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk
menganalisis bagaimana sumber - sumber ini saling melengkapi dan
mendukung satu sama lain, atau mungkin macam - macam konflik yang
ada di antara sumber - sumber tersebut.
Sistem
Pengetahuan dan Informasi pertanian atau AKIS ini juga menganalisis
arus informasi dari petani ke petani lain, ke peneliti, ke pembuat
kebijakan dan ke pengusaha. Petani memerlukan pengetahuan dan
informasi mengenai berbagai topik untuk mengelola usaha taninya
dengan baik, seperti :
1.
Hasil penemuan dari penelitian berbagai disiplin pengelolaan usaha
tani dan teknologi produksi;
2.
Pengalaman petani lain;
3.
Situasi mutakhir dan perkembangan yang mungkin terjadi di pasaran
input dan hasil -hasil produksi;
4.
Kebijakan pemerintah.
Untuk
menganalisis sistem pengetahuan dan informasi pertanian (AKIS),
dapat digunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman) terhadap AKIS. Analisis AKIS dapat menjadi tanggung jawab
lembaga penyuluhan dan harus dimanfaatkan untuk meningkatkan
koordinasi antar para pelaku di dalamnya, misalnya dengan cara
mendiskusikan bagaimana tiap organisasi dapat berperan semaksimal
mungkin untuk membuat sistem ini lebih efektif. Keberhasilan sistem
informasi dapat terwujud apabila dibentuk jaringan kerja diantara
para pelaku - pelaku informasi yang bersangkutan dan yang menjadi
koordinatornya adalah lembaga penyuluhan.
Sistem
Penelitian Pertanian
Sistem
penyuluhan pertanian merupakan suatu bentuk/perangkat dari
unsur-unsur penyuluhan pertanian yang menghidupkan pengelolaan
pertanian secara teratur dan terpadu. Dalam sistem penyuluhan
pertanian keterpaduan antar- komponennya itu diarahkan/ditujukan
untuk mengubah keadaan petani/nelayan dan keluarganya agar mampu
mengelola usahataninya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.
Komponen-komponen
dalam sistem penyuluhan pertanian menurut Slamet (2001) terdiri
dari:
1.
Sasaran penyuluhan, adalah kelompok petani yang merupakan pihak yang
terlibat secara langsung dengan proses produksi.
2.
Penyuluh, merupakan jembatan antara petani dengan sumber-sumber
informasi.
3.
Kelembagaan petani, sebagai wadah kumpulan petani yang terlibat
secara langsung dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
4.
Kelembagaan sistem agribisnis, wadah pelaku agribisnis yang tidak
hanya berorientasi pada proses produksi, tetapi juga pada penanganan
pascapanen dan pemasarannya.
5.
Lembaga pendidikan, sebagai lembaga yang mempersiapkan penyuluh agar
memiliki kemampuan yang lebih tinggi baik dari segi teknik bertani
maupun cara penyampaian informasi kepada petani.
6.
Lembaga penelitian, merupakan lembaga yang menyediakan
penemuan-penemuan baru untuk diintroduksikan pada petani.
7.
Sumber informasi, berupa pihak-pihak yang memiliki informasi yang
bermanfaat bagi petani sebagai pengguna informasi, atau bagi pihak
lain yang memegang peranan dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Dalam sistem penyuluhan pertanian, tiap-tiap komponen memiliki
fungsi dan peran sendiri-sendiri, namun dalam menjalankan fungsi dan
perannya itu harus tercipta suatu kerja sama yang erat sehingga
tujuan penyuluhan dapat dicapai
Dalam kegiatan tersebut mungkin salah satu pihak masih mendominasi
pelaksanaan di lapangan, terkait dengan asal pendanaan, tetapi tidak
perlu menghalangi keterpaduan tugas dan fungsi kedua pihak. Sejak
dari perencanaan, pembagian tugas tadi sudah harus ditentukan,
sehingga tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak cukup jelas.
Pembentukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di setiap
Propinsi pada tahun 1995 tidak lain dimaksudkan untuk mewadahi
keterkaitan dan keterpaduan penelitian dan penyuluhan. Di BPTP
tenaga peneliti dicampur atau disatukan dengan tenaga penyuluhan,
Kepala BPTP pun sebagian dijabat oleh peneliti dan sebagian oleh
tenaga penyuluh, tanpa ada rasa iri hati. Tetapi toh masa depan
komposisi penyuluh dan peneliti di BPTP masih menjadi tanda tanya,
karena beluma ada ketentuannya. BPTP sebenarnya telah dijadikan
model atau contoh oleh Kosorsium Lembaga Penelitian Pertanian
Internasional dalam desentralisasi penelitian dan model keterkaitan
penelitianpenyuluhan pertanian.
Dengan cara bekerja bersama-sama antara peneliti-penyuluh yang
demikian erat, akan terjadi interaksi yang saling memperkaya wawasan
dan pengalaman, sehingga satu pihak tidak akan ?merendahkan? yang
lain. Petani toh inginnya memperoleh informasi dan teknologi yang
dapat meningkatkan keuntungan usahataninya, tidak memperhatikan dari
siapapun asalnya. Harapan petani tersebut tentunya harus menjadi
dasar penyusunan kegiatan bagi peneliti dan penyuluh.
Diposkan oleh Indah
Aritonang di
INOVATIF "Inovatif
yaitu Usaha seseorang—dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan
imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya—dalam
menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun
lingkungannya." "Inovatif yaitu Kemampuan seseorang dalam
mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru."
"Berpikir inovatif yaitu Proses berpikir yang menghasilkan
solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif." Syarat-syarat
berpikir inovatif – Elastisitas yang tinggi – Produktivitas yang
tinggi – Orisinalitas yang tinggi – Sensitivitas yang tinggi
Syarat-syarat inovasi – Menghasilkan produk yang bermanfaat bagi
masyarakat dan lingkungannya. – Menghasilkan produk yang relatif
baru. – Menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan individu
ataupun kelompok. “Inovatif adalah suatu kemampuan manusia dalam
mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada disekelilingnya untuk
menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru yang orisinil, serta
bermanfaat bagi banyak orang” (inginhilangingatan, 2009) Dari
artikel diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, kreatif dan
inovatif itu sangatlah diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Karena
kreatif dan inovatif itu sangat menentukan kualitas hidup kita.
Apalagi dalam bidang kewirausahaan, kita dituntut untuk memiliki jiwa
yang kreatif inovati karena keduanya akan menentukan hasil usaha
kita.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ekogenshter/pengertian-kreatif-dan-inovatif_552feef86ea834b36b8b45ac
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ekogenshter/pengertian-kreatif-dan-inovatif_552feef86ea834b36b8b45ac
Hubungan
Kreatifitas, Inovasi dengan Kewirausahaan
mungkin
sedikit informasi ini membantu rekan atau teman yang ingin mengetahui
sedikit mengenai bidang kewirausahaan. adapun informasi ini saya
dapatkan saat saya mengambil mata kuliah kewirausahaan dikampus
saya..
Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah
atau menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah
atau menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)
Kreativitas
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Kreatif
Menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kratif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan Ide kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan du ahal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996)
Menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kratif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan Ide kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan du ahal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996)
Krativitas
dan inovasi
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya
adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada
selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e.Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e.Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
ReplyDelete-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!