Friday, 15 April 2016

// // 1 comment

DEFINISI DAN TAHAPAN-TAHAPAN INOVATIF KEWIRAUSAHAAN kwu inovatif



Definisi Sistem Inovasi dan Tahapan-tahapan dalam Proses Inovasi

 Definisi Sistem Inovasi
Beberapa Contoh Definisi Sistem Inovasi
·                     Freeman (1987): sistem inovasi adalah jaringan lembaga di sektor publik dan swasta yang interaksinya memprakarsai, mengimpor (mendatangkan), memodifikasi dan mendifusikan teknologi-teknologi baru (Freeman dalam Technology and Economic Performance: Lessons from Japan; Metcalfe dalam Stoneman P. (ed), “Handbook of the Economics of Innovation and Technological Change.”
·                     Lundvall (1992): sistem inovasi merupakan elemen dan hubungan-hubungan yang berinteraksi dalam menghasilkan, mendifusikan dan menggunakan pengetahuan yang baru dan bermanfaat secara ekonomi . . . . suatu sistem nasional yang mencakup elemen-elemen dan hubungan-hubungan bertempat atau berakar di dalam suatu batas negara. Pada bagian lain ia juga menyampaikan bahwa sistem inovasi merupakan suatu sistem sosial di mana pembelajaran (learning), pencarian (searching), dan penggalian/eksplorasi (exploring) merupakan aktivitas sentral, yang melibatkan interaksi antara orang/masyarakat dan reproduksi dari pengetahuan individual ataupun kolektif melalui pengingatan (remembering).
·                     Nelson dan Rosenberg (1993): Sistem inovasi merupakan sehimpunan aktor yang secara bersama memainkan peran penting dalam memengaruhi kinerja inovatif (innovative performance).
·                     Metcalfe (1995): Sistem inovasi merupakan sistem yang menghimpun institusi-institusi berbeda yang berkontribusi, secara bersama maupun individu, dalam pengembangan dan difusi teknologi-teknologi baru dan menyediakan kerangka kerja (framework) di mana pemerintah membentuk dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk memengaruhi proses inovasi. Dengan demikian, sistem inovasi merupakan suatu sistem dari lembaga-lembaga yang saling berkaitan untuk menciptakan, menyimpan, dan mengalihkan (mentransfer) pengetahuan, keterampilan dan artifacts yang menentukan teknologi baru.
·                     OECD (1999): sistem inovasi merupakan himpunan lembaga-lembaga pasar dan non-pasar di suatu negara yang memengaruhi arah dan kecepatan inovasi dan difusi teknologi.
·                     Edquist (2001): Sistem inovasi merupakan keseluruhan faktor ekonomi, sosial, politik, organisasional dan faktor lainnya yang memengaruhi pengembangan, difusi dan penggunaan inovasi. . . Jadi, sistem inovasi pada dasarnya menyangkut determinan dari inovasi.
·                     Arnold, et al. (2001) dan Arnold, et al. (2003) menggunakan istilah ”sistem riset dan inovasi nasional” (national research and innovation system), yaitu keseluruhan aktor dan aktivitas dalam ekonomi yang diperlukan bagi terjadinya inovasi industri dan komersial dan membawa kepada pembangunan ekonomi.
Tahapan-tahapan Sistem Inovasi 
1.    Tahap Pengetahuan
Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan, yaitu tahap pada saat seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu bagaimana fungsi inovasi tersebut. Ada tiga tipe pengetahuan dalam tahap pengenalan inovasi, yaitu: kesadaran/pengetahuan mengenai adanya inovasi, pengetahuan “teknis” dan pengetahuan “prinsip”. Tipe yang pertama yakni pengetahuan kesadaran akan adanya inovasi yang telah dibicarakan di sebelumnya. Tipe yang kedua, meliputi informasi yang diperlukan mengenai cara pemakaian atau penggunaan suatu informasi. Tipe pengetahuan yang ketiga adalah berkenaan dengan prinsip-prinsip berfungsinya suatu informasi.
Berkaitan dengan pengetahuan tentang inovasi, ada generalisasi (prinsip-prinsip umum) tentang orang yang lebih awal mengetahui tentang inovasi :
a)                  Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi pendidikannya daripada yang akhir.
b)                  Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi status sosial ekonominya daripada yang akhir
c)                  Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap media massa daripada yang akhir.
d)                 Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap komunikasi interpersonal daripada yang akhir.
e)                  Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih banyak kontak dengan agen pembaharu daripada yang akhir.
f)                   Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih banyak berpartisipasi dalam sistem sosial daripada yang akhir.
g)                  Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih kosmopolitan daripada yang akhir.
Perlu diketahui juga bahwa tahu tentang inovasi tidak sama dengan melaksanakan atau menerapkan inovasi. Banyak orang yang tahu tetapi tidak melaksanakan, dengan berbagai kemungkinan penyebabnya.
2.    Tahap Bujukan (Persuasi)
Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pada tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif, maka pada tahap persuasi yang berperan utama bidang afektif atau perasaan. Seseorang tidak dapat menyenangi inovasi sebelum ia tahu lebih dulu tentang inovasi.
Dalam tahap persuasi ini lebih banyak keaktifan mental yang memegang peran. Seseorang akan berusaha mengetahui lebih banyak tentang inovasi, dan menafsirkan informasi yang diterimanya. Pada tahap ini berlangsung seleksi informasi disesuaikan dengan kondisi dan sifat pribadinya. Di sinilah peranan karakteristik inovasi dalam mempengaruhi proses keputusan inovasi (lihat Bagan 1. Model Tahap-Tahap Proses Keputusan Inovasi).
Dalam tahap persuasi ini juga sangat penting peran kemampuan untuk mengantisipasi kemungkinan penerapan inovasi di masa datang. Perlu ada kemampuan untuk memproyeksikan penerapan inovasi dalam pemikiran berdasarkan kondisi dan situasi yang ada. Untuk mempermudah proses mental ini, perlu adanya gambaran yang jelas tentang bagaimana pelaksanaan inovasi, jika mungkin sampai pada konsekuensi inovasi.
3.    Tahap Keputusan
Tahap keputusan dari proses keputusan inovasi, berlangsung jika seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau menolak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan menerapkan inovasi.
Sering terjadi seseorang akan menerima inovasi setelah ia mencoba lebih dahulu. Bahkan jika mungkin mencoba sebagian kecil lebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan secara keseluruhan jika sudah terbukti berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Tetapi tidak semua inovasi dapat dicobadengan dipecah menjadi beberapa bagian. Inovasi yang dapat dicoba bagian demi bagian akan lebih cepat diterima.
Dapat juga terjadi percobaan cukup dilakukan sekelompok orang, dan yang lain cukup mempercayai dengan hasil percobaan temannya. Perlu diperhatikan bahwa dalam kenyataannya pada setiap tahap dalam proses keputusan inovasi dapat terjadi penolakan inovasi. Misalnya penolakan dapat terjadi pada awal tahap pengetahuan, dapat juga terjadi pada tahap persuasi, mungkin juga terjadi setelah konfirmasi, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaan difusi inovasi antara: pengetahuan, persuasi dan keputusan inovasi sering berjalan bersamaan. Satu dengan yang lain saling berkaiatan. Bahkan untuk jenis inovasi tertentu dan dalam kondisi tertentu dapat terjadi urutan: pengetahuan-keputusan inovasi-baru persuasi.
4.    Tahap Implementasi
Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila seseorang menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerimaan gagasan atau ide baru dibuktikan dalam praktek. Pada umumnya implementasi tentu mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi juga tejadi karena sesuatu hal sudah memutuskan menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya hal ini terjadi karena fasilitas penerapan yang tidak tersedia.
Kapan tahap implementasi berakhir? Mungkin tahap ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama, tergantung dari keadaan inovasi itu sendiri. Tetapi biasanya suatu tanda bahwa taraf implementasi inovasi berakhir jika penerapan inovasi itu sudah melembaga atau sudah menjadi hal-hal yang bersifat rutin. Sudah tidak menerapkan hal yang baru lagi.
Dalam tahap implementasi dapat terjadi hal yang yang disebut Reinvention (invensi kembali) yaitu penerapan inovasi dengan mengadakan perubahan atau modifikasi. Jadi penerapan inovasi tetapi tidak sesuai dengan aslinya. Reinvensi bukan berarti tentu hal yang tidak baik, tetapi terjadinya re-invensi dapat merupakan kebijakan dalam pelaksanaan atau penerapan inovasi, dengan mengingat kondisi dan situasi yang ada.
Hal-hal yang memungkinkan terjadinya re-invensi antara lain: inovasi yang sangat komplek dan sukar dimengerti, penerima inovasi kurang dapat memahami inovasi karena sukar untuk menemui agen pembaharu, inovasi yang memungkinkan berbagai kemungkinan aplikasi, apabila inovasi diterapkan untuk memecahkan masalah yang sangat luas, kebanggaan akan inovasi yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu juga dapat menimbulkan re-invensi.
5.    Tahap Konfirmasi
Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap keputusan yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali keputusannya jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula. Tahap konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara berkelanjutan sejak terjadi keputusan menerima atau menolak inovasi, yang berlangsung dalam waktu yang tak terbatas. Selama dalam tahap konfirmasi seseorang berusaha menghindari terjadinya disonansi atau paling tidak berusaha menguranginya.

 Sistem Informasi Pengetahuan (AKIS) Petani
Van den Ban dan Hawkins (1999) menjelaskan konsep sistem pengetahuan dan informasi pertanian atau Agricultural Knowledge and Information System (AKIS) berguna untuk menganalisis cara - cara yang mendukung petani karena adanya pengetahuan dan informasi. Sistem tersebut dapat didefinisikan sebagai :
“Orang - orang, jaringan - jaringan kerja, dan lembaga - lembaga beserta penyatuan dan hubungan di antara mereka yang mengikutsertakan atau mengatur pembangkitan, transformasi, transmisi, penyimpanan, pemanggilan, integrasi, difusi, serta pemanfaatan pengetahuan dan informasi, dan yang secara potensial bekerja secara sinergis untuk meningkatkan keserasian antara pengetahuan dan lingkungan, dan teknologi yang digunakan dalam pertanian.“
Sistem pengetahuan dan informasi pertanian tersebut dapat berperan dalam membantu petani dengan melibatkannya secara langsung dengan sejumlah besar kesempatan, sehingga mampu memilih kesempatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi faktual di lapangan. Peningkatan efektifitas jejaring pertukaran informasi antar pelaku agribisnis terkait merupakan aspek penting untuk mewujudkan sistem pengetahuan dan informasi pertanian.
Gagasan yang melandasi AKIS adalah bahwa petani menggunakan sumber - sumber yang berbeda untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang mereka perlukan untuk mengelola usaha tani mereka, dan pengetahuan baru itu dikembangkan tidak hanya oleh lembaga penelitian, tetapi juga oleh banyak pelaku yang berbeda. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk menganalisis bagaimana sumber - sumber ini saling melengkapi dan mendukung satu sama lain, atau mungkin macam - macam konflik yang ada di antara sumber - sumber tersebut.
Sistem Pengetahuan dan Informasi pertanian atau AKIS ini juga menganalisis arus informasi dari petani ke petani lain, ke peneliti, ke pembuat kebijakan dan ke pengusaha. Petani memerlukan pengetahuan dan informasi mengenai berbagai topik untuk mengelola usaha taninya dengan baik, seperti :
1.                  Hasil penemuan dari penelitian berbagai disiplin pengelolaan usaha tani dan teknologi produksi;
2.                  Pengalaman petani lain;
3.                  Situasi mutakhir dan perkembangan yang mungkin terjadi di pasaran input dan hasil -hasil produksi;
4.                  Kebijakan pemerintah.
Untuk menganalisis sistem pengetahuan dan informasi pertanian (AKIS), dapat digunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) terhadap AKIS. Analisis AKIS dapat menjadi tanggung jawab lembaga penyuluhan dan harus dimanfaatkan untuk meningkatkan koordinasi antar para pelaku di dalamnya, misalnya dengan cara mendiskusikan bagaimana tiap organisasi dapat berperan semaksimal mungkin untuk membuat sistem ini lebih efektif. Keberhasilan sistem informasi dapat terwujud apabila dibentuk jaringan kerja diantara para pelaku - pelaku informasi yang bersangkutan dan yang menjadi koordinatornya adalah lembaga penyuluhan.

Sistem Penelitian Pertanian
Sistem penyuluhan pertanian merupakan suatu bentuk/perangkat dari unsur-unsur penyuluhan pertanian yang menghidupkan pengelolaan pertanian secara teratur dan terpadu. Dalam sistem penyuluhan pertanian keterpaduan antar- komponennya itu diarahkan/ditujukan untuk mengubah keadaan petani/nelayan dan keluarganya agar mampu mengelola usahataninya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Komponen-komponen dalam sistem penyuluhan pertanian menurut Slamet (2001) terdiri dari:
1.                  Sasaran penyuluhan, adalah kelompok petani yang merupakan pihak yang terlibat secara langsung dengan proses produksi.
2.                  Penyuluh, merupakan jembatan antara petani dengan sumber-sumber informasi.
3.                  Kelembagaan petani, sebagai wadah kumpulan petani yang terlibat secara langsung dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
4.                  Kelembagaan sistem agribisnis, wadah pelaku agribisnis yang tidak hanya berorientasi pada proses produksi, tetapi juga pada penanganan pascapanen dan pemasarannya.
5.                  Lembaga pendidikan, sebagai lembaga yang mempersiapkan penyuluh agar memiliki kemampuan yang lebih tinggi baik dari segi teknik bertani maupun cara penyampaian informasi kepada petani.
6.                  Lembaga penelitian, merupakan lembaga yang menyediakan penemuan-penemuan baru untuk diintroduksikan pada petani.
7.                  Sumber informasi, berupa pihak-pihak yang memiliki informasi yang bermanfaat bagi petani sebagai pengguna informasi, atau bagi pihak lain yang memegang peranan dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
            Dalam sistem penyuluhan pertanian, tiap-tiap komponen memiliki fungsi dan peran sendiri-sendiri, namun dalam menjalankan fungsi dan perannya itu harus tercipta suatu kerja sama yang erat sehingga tujuan penyuluhan dapat dicapai
            Dalam kegiatan tersebut mungkin salah satu pihak masih mendominasi pelaksanaan di lapangan, terkait dengan asal pendanaan, tetapi tidak perlu menghalangi keterpaduan tugas dan fungsi kedua pihak. Sejak dari perencanaan, pembagian tugas tadi sudah harus ditentukan, sehingga tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak cukup jelas. Pembentukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di setiap Propinsi pada tahun 1995 tidak lain dimaksudkan untuk mewadahi keterkaitan dan keterpaduan penelitian dan penyuluhan. Di BPTP tenaga peneliti dicampur atau disatukan dengan tenaga penyuluhan, Kepala BPTP pun sebagian dijabat oleh peneliti dan sebagian oleh tenaga penyuluh, tanpa ada rasa iri hati. Tetapi toh masa depan komposisi penyuluh dan peneliti di BPTP masih menjadi tanda tanya, karena beluma ada ketentuannya. BPTP sebenarnya telah dijadikan model atau contoh oleh Kosorsium Lembaga Penelitian Pertanian Internasional dalam desentralisasi penelitian dan model keterkaitan penelitianpenyuluhan pertanian.

            Dengan cara bekerja bersama-sama antara peneliti-penyuluh yang demikian erat, akan terjadi interaksi yang saling memperkaya wawasan dan pengalaman, sehingga satu pihak tidak akan ?merendahkan? yang lain. Petani toh inginnya memperoleh informasi dan teknologi yang dapat meningkatkan keuntungan usahataninya, tidak memperhatikan dari siapapun asalnya. Harapan petani tersebut tentunya harus menjadi dasar penyusunan kegiatan bagi peneliti dan penyuluh. 
Diposkan oleh Indah Aritonang di

INOVATIF "Inovatif yaitu Usaha seseorang—dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya—dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya." "Inovatif yaitu Kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru." "Berpikir inovatif yaitu Proses berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif." Syarat-syarat berpikir inovatif – Elastisitas yang tinggi – Produktivitas yang tinggi – Orisinalitas yang tinggi – Sensitivitas yang tinggi Syarat-syarat inovasi – Menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. – Menghasilkan produk yang relatif baru. – Menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok. “Inovatif adalah suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru yang orisinil, serta bermanfaat bagi banyak orang” (inginhilangingatan, 2009) Dari artikel diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, kreatif dan inovatif itu sangatlah diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Karena kreatif dan inovatif itu sangat menentukan kualitas hidup kita. Apalagi dalam bidang kewirausahaan, kita dituntut untuk memiliki jiwa yang kreatif inovati karena keduanya akan menentukan hasil usaha kita.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/ekogenshter/pengertian-kreatif-dan-inovatif_552feef86ea834b36b8b45ac

Hubungan Kreatifitas, Inovasi dengan Kewirausahaan
mungkin sedikit informasi ini membantu rekan atau teman yang ingin mengetahui sedikit mengenai bidang kewirausahaan. adapun informasi ini saya dapatkan saat saya mengambil mata kuliah kewirausahaan dikampus saya..


Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda  bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu  yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah
atau menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)
Kreativitas
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Kreatif
Menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kratif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan Ide kreatif ini dapat melibatkan  sebuah usaha penggabungan du ahal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996)
Krativitas dan inovasi
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi  yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi  kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi  atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat  dan  mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki  kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.  Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara  riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk  mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e.Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).

Rabu, 19 Juni 2013

1 comment:

  1. QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    ReplyDelete